Jawabannya :Kopi Luwak.
Buat Anda yang tidak tahu, Kopi Luwak adalah kopi yang mengunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kepala. APA???? Sisa kotoran? Maksudnya E'ek alias tai-nya Luwak? Ya... benar sekali...!!! Jika Anda pernah mencoba kopi ini, dan saat ini bersiap akan muntah, sebaiknya baca dulu detil ini. Biar anda tahu mengapa kopi dari kotoran Luwak bisa menjadi kopi termahal di dunia.
Ketenaran kopi luwak bermula di tahun 1950. Saat itu, pemerintah Hindia Belanda membuka perkebunan kopi besar-besaran di sebagian Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi). Saat perkebunan kopi sudah mulai beroperasi dan siap panen, petani kopi menghadapi masalah hama luwak, di mana banyak luwak yang memakan biji kopi yang akan panen tersebut. Uniknya, luwak hanya mencari biji kopi yang berkualitas bagus dan sudah matang. Dan karena kulit arinya sangat keras, maka biasanya biji itu langsung ditelan bulat-bulan oleh Luwak, kemudian keluar dalam bentuk feses juga berbentuk bulat-bulat.
Anehnya, setelah mengalami proses digesti dalam tubuh luwak, biji kopi itu justru menjadi lebih harum dan tidak pahit.
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Massimo Marcone dari Guelpg University, Kanada, menemukan bahwa pada saat biji kopi berada dalam sistem pencernaan luwak, terjadi proses fermentasi secara alama selama 10 jam. Karena berada di dalam ruang bersuhu optimal 24 - 26 derajat Celcius, maka enzim dan bakteri pada pencernaan luwak mampu merombak protein pada biji kopi, sehingga menimbulkan aroma kopi yang lebih wangi. Selain itu, protein (yang merupakan penyebab kopi menjadi pahit) yang dirombak dan terurai menjadikan Kopi Luwak menjadi tidak sepahit kopi biasa.
Sama seperti jenis kopi lain, Kopi Luwak juga terdiri dari beberapa jenis, seperti Arabica, Robusta, Javanica, dan Toraja, tergantung dari asal serta jenis kopi itu sendiri.
Karena produk kopi luwak tidak banyak dan sangat langka, maka harganya menjadi sangat tinggi sekali. Rata-rata 100 gram Kopi Luwak dijual dengan harga berkisar US$ 100 - 200. Bahkan dalam acara Oprah Winfrey, seorang pengusaha sempat menunjukkan sekantong Kopi Luwak seberat 1 kg yang harganya mencapai US$ 600 (lebih dari Rp 5 juta !!!).
Kopi ini mulai populer tahun 1980, saat diikutkan dalam berbagai pameran kopi di luar negeri. Jepang dan Amerika Serikat menjadi dua negara "penggila" dan pengonsumsi Kopi Luwak terbanyak di dunia. Sementara negara lain belum terlalu tertarik dengan kopi ini dikarenakan masih adanya perasaan jijik dan takut (ya iyalah... siapa yang berani makan atau minum E'ek-nya binatang?). Padahal, kandungan dalam bakteri atau enzim berbahaya pada Kopi Luwak sebenarnya sudah mati saat saat proses sangrai dan pengeringan berlangsung. Jadi Kopi Luwak memang sangat higienis dan aman untuk dikonsumsi.
Jadi... buat Anda yang ingin menikmati kemewahan cita rasa dalam menikmati kopi, cobain Kopi Luwak. Di Indonesia sendiri, Kopi Luwak masih dijual sangat terbatas. Rata-rata satu gelas kecil (setara dengan 1 seloki gelas), dinilai dengan harga Rp 90.000. Sebuah harga yang sangat "wow!!!" dan fantastis bagi orang Indonesia, mengingat segelas Kopi kualitas terbaik di Indonesia saja dijual dengan harga Rp 15.000 / gelas (sekitar 250 ml).